Jumat, 28 Januari 2011

MATERI SKI KELAS VII, VIII, & IX SEMESTER GENAP

CONTRAK BELAJAR SEMESTER GENAP
MTs MIFTAHUL ULUM
Kampungbaru-Tanjunganom
Nganjuk
oleh : Mas Angga

MATERI KELAS VII B
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5. Memahami biografi dan kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
5.1 Menjelaskan biografi Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
5.2 Menjelaskan upaya-upaya dan jasa-jasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
5.3 Meneladani kesalehan dan kezuhudan khalifah Umar bin Abdul Aziz.
6. Memahami biografi dan kebijakan khalifah Hisyam bin Abdul Malik
6.1 Menjelaskan biografi Khalifah Hisyam bin Abdul Malik
6.2 Menjelaskan upaya-upaya dan jasa-jasa khalifah Hisyam bin Abdul Malik pada saat menjadi khalifah
6.3 Mengambil hikmah dari kekhalifahan Hisyam bin Abdul Malik
7. Memahami Kemajuan-kemajuan Dinasti Umayah di bidang sosial budaya
7.1 Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan Dinasti Umayah dan tokoh-tokoh di bidang sosial budaya.
7.2 Menjelaskan dampak kemajuan sosial budaya bagi perkembangan umat Islam
7.3 Meneladani ketekunan tokoh-tokoh di bidang sosial budaya.
8. Memahami kemajuan-kemajuan Dinasi Umayah di bidang politik dan militer

8.1 Mengidentifikasi kemjuan-kemajuan Dinasti Umayah dan tokoh-tokohnya di bidang politik dan militer
8.2 Menjelaskan dampak kemajuan politik dan militer bagi perkembangan umat Islam.
8.3 Meneladani ketekunan tokoh-tokoh di bidang politik dan militer.






MATERI KELAS VIII B
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.   Memahami biografi dan kebijakan khalifah Harun Al Rasyid
1.1  Menjelaskan biografi khalifah Harun Al Rasyid.
1.2  Mengidentifikasi upaya-upaya dan jasa-jasa khalifah Harun Al Rasyid
1.3  Meneladani kesalehan dan kedermawanan khalifah Harun Al Rasyid
2.   Memahami biografi dan kebijakan khalifah Abdullah Al Makmun
2.1  Menjelaskan boigrafi khalifah Abdullah Al Makmun
2.2  Mengidentifikasi upaya-upaya dan jasa-jasa khalifah Abdullah Al Makmun
2.3  Meneladani kecintaan terhadap ilmu pengetahuan Khalifah Abdul Al Makmun.
3.   Memahami kemajuan-kemanjuan Dinasti Abbasiyah di bidang sosial budaya
3.1  Mengedintifikasi kemajuan-kemajuan Dinasti Abbasiyah dan tokoh-tokohnya di bidang sosial budaya.
3.2  Menjelaskan dampak kemajuan sosial budaya bagi perkembangan umat Islam.
3.3  Meneladani ketekunan tokoh-tokoh di bidang sosial budaya.
4.   Memahami kemajuan-kemajuan Dinasti Abbasiyah di bidang politik dan militer

4.1    Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan Dinasti Abbasiyah dan tokoh-tokohnya di bidang politik dan militer.
4.2    Menjelaskan dampak kemajuan politik dan militer bagi perkembangan umat Islam
4.3    Meneladani ketekunan tokoh-tokoh di bidang politik dan militer.

MATERI KELAS IX B
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.      Memahami keruntuhan Dinasti Abbasiyah.

1.1  Mengidentifikasi sebab-sebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah
1.2  Menjelaskan munculnya tiga kerajaan kecil (Fatimiyah,Buwaihi dan Saljuk)
1.3  Menjelaskan proses runtuhnya Dinasti Abbasiyah.
1.4  Mengambil Ibrah dari keruntuhan Dinasti Abbasiyah
2.      Memahami sejarah Dinasti Al Ayyubiyah
2.1  Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
2.2  Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan Al Ayyubiyah
2.3  Meneladani Keperwiraan Shalahudin Al Ayyubi

KARYA IBUNDA PINK TERCINTA


                                     “Pelangi yang Memudar’’
Aku sudah tak dapat berkata-kata lagi , kecuali dua patah kata yang meminta penjelasannya. Ada banyak hal yang sebenarnya tertata di benakku dan ingin segera kutumpahkan di hadapannya. Tapi, seolah deretan panjang kata-kata itu nyangkut di tenggorokan dan membuat dadaku terasa sesak. Sesaat aku hanya memandanginya, memandangi wajah tertunduk tapi menyimpan kemenanganluar biasa itu. Tiba-tiba aku seperti tak mengenalinya sama sekali. Siapa dia yang selama lima tahun terakhir ini hidup bersamaku?
”lantas apa maumu?” tanyaku yang ternyata hanya mampu terlontar dalam hati. Ia diam, tak bergerak,hanya sesekali memainkan ujung bolpoin yang ada di tangannya.
”Jika kau bara api, kau telah lunaskan segala harga diri:

***
Hari telah beranjak senja ketika laki-laki itu mengntar kepergian istrinya. Di depan gerbang besi yang mulai karatan itu matanya nanar memandang. Ada gamang, ragu, berbaur dengan kesal tiada tara kepada perempuan yang telah lima tahun ini mendampinginya. Ah, begitulah nasip rumah tangga yang terpisah. Kesalahan kecil pun dapat mementik nyala api, hingga habis hangus tiada sisa.
Dia sebenarnya amat sadar, bahwa kesalahan itu bukan mutlak dilakukan istrinya. Kata-katanya yang amat pedas telah membakar harga diri tertinggi istri yang sebenarnya amat dia sayangi. Tapi dia laki-laki, pantang baginya minta maaf, apalagi dia yakin betul terhadap desas-desus perselingkuhan istri dengan mantan pacarnya itu.
Setelah hilang bayangan punggumg istrinya, dengan enggan ia tutup kembali gerbang besi itu. Sewaktu itu pula ia tutup hatinya untuk istri yang menurutnya terlalu sering melukai perannya sebagai suami.
”Ke mana mencari, jika sebagian jiwa telah kau bawa pergi”

***
Rangga memang bukan enak kecil lagi. Secara fisik, dia nyaris sempurna, sesempurna otak yang dikaruniakan kepadanya. Tak Cuma sekali dua kali dia mengukir prestasi, hingga aku tidak saja bangga memiliki dia, tapi dialah matahari yang senantiasa menyinari hari-hari sepiku hampir tiga belas tahun ini.
Tiga belas tahun sudah aku mejadi ibu sekaligus bapak bagi ibu Ranggaku. Apa pun kulakukan demi kebahagiaannya. Sampai aku bertekad tak mau menikah lagi, meski tawaran itu sering ada dan menggoda diriku. Selama itu pula tak pernah ku dengar kabar bertanya. Perceraian itu telah benar-benar memisahkan kami. Entah bagaimana
kabarnya. Barangkali ia kini telah bahagia dengan keluarga barunya. Aku juga bersyukur ia tak pernah menemui Rangga, hingga aku tak perlu repot menjelaskan kepada Rangga tentang keberadaannya. Aku juga tak usah membongkar kebohonganku jika Papanya telah meninggal dunia.
”Mama, coba lihat ke sini ....!!” Suara Rangga memecah gelombang lamunan tentang masa lalu yang entah mengapa akhir-akhir ini begitu menghantuiku.
”Mengapa kau teriak demikian keras? Apa yang kau lihat?” tanyaku tak beranjak dari tempatku berdiri tadi.
”Mama, tengoklah ke sana, pelangi yang kita nantikan akhirnya datang juga. Jika papamasih hidup, mungkin papa juga akan senang menemuipelangi yang selalu saja datang di musim penghujan ini.”
Aku terkejut mendengar kata-katanya,bagaimana ada pelangi jika sinar mentari tak sejenak pun menampakkan diri. Akhir-akhir ini dia memang tergila-gila pada pelangi. ”Tataplah langit, anakku, jika engkau mampu menggenggam seluruhnya dalam pandang papamu pun akan menatap langit dan bertemu mata denganmu .” Aku sadar, bahwa kata-kata itu hanya boleh terucap dalam hatiku saja.
”Mmengapa mama diam? Mengapa mama selalu diam jika aku menyinggung papa Beban
apakah kiranya yang membuat mamaterlalu pendiam di hadapanku?” Tajam mata penuh tanda tanya itulah yang selalu meluruh habis air mataku dan senantiasa mengakhiri adegan perbincangan kami.
”Bagaimana bertahan, jika gelombang rindu dengan senantiasa menenggelamkan?”                                                                                                                                  

Rabu, 26 Januari 2011

LATIHAN MEMBUAT PROPOSAL SKRIPSI

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBERDAYAKAN GURU
 PADA PELAKSANAAN MANAJEMEN PENINGKATAN
MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)
(Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kediri 1)
Oleh: Mas Angga (9321 171 08)

A.    Konteks Penelitan
Memasuki abad ke-21, diiringi ketidakpastian global (Global Uncertainly) dengan ditandai perubahan paradigama ilmu teknologi disertai kompetensi disegala bidang, lebih khusus dengan lebih dibukannya Asia Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003 yang lalu telah menyadarkan bangsa Indonesia untuk tidak dapat menghindari kompetensi di pasar bebas dunia.
Agar bangsa Indonesia mampu berkompetensi dengan negara-negara lain, maka harus sejak dini bangsa Indonesia dituntut untuk senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusianya (SDM).
Dewasa ini, sistem pendidikan di Indonesia tidak mampu lagi memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat secara luas. Menurut laporan Bank Dunia, ada empat unsur yang di identifikasi sebagai penghambat potensial terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, kasusnya pada tingkat pendidikan dasar, yaitu sistem organisasi yang komplek ditingkat pendidikan dasar, manajemen yang sentralistik di tingkat SLTP, terpecah belah dan kakunya sistem pembiayaan pada kedua jenjang tersebut, dan manajemen yang kurang efektif pada jenjang sekolah.[1]
Rendahnya kualitas di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, menurut Nurkholis ada beberapa faktor yang di identifikasi sebagai penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia diantaranya:
  1. Pemerintah terlalu berkeinginan untuk menguasai sektor pendidikan.
  2. Perhatian utama untuk meningkatkan mutu pendidikan terlalu difokuskan pada proses pembelajaran.
  3. Kesejahteraan guru kurang diperhatikan.
  4. Tidak adanya pagu mutu (bench mark) dalam pendidikan nasional.
  5. Birokrasi pendidikan dipegang oleh bukan ahlinya.[2]
Oleh karena itu, perlu dicari dan dirumuskan konsep baru dalam pengelolaan pendidikan di sekolah sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi . konsep baru pengelolaan pendidikan itu merupakan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan efisiensi serta pemasaran.
Konsep baru tersebut memungkinkan sekolah memiliki otonomi seluas-luasnya, yang menuntut peran serta masyarakat secara optimal dan menjamin kebijakan nasional tidak terabaikan. Maka, atas dasar itulah Bank Dunia merekomendasikan untuk menerapkan sistem manejemen baru yaitu MBS.
MBS merupakan terjemahan langsung dari “ School Based Management “  MBS merupakan paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan. Istilah MBS pertama kali muncul di AS ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevensi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat.
Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang ”Peran Kepala Sekolah Dalam Memberdayakan Guru Pada Pelaksanaan MPBS di MTSN Kediri 1”. Alasan penulis memilih objek MTSN Kediri 1,  adalah MTSN Kediri 1 merupakan Madrasah Menengah Pertama terfavorit di Kediri terbukti dipercaya oleh masyarakat dalam menyekolahkan putra-putrinya di sekolah tersebut, sekolah ini merupakan sekolah model yang mempunyai banyak ketrampilan, kualitas guru atau pendidik yang berkualifikasi, banyak prestasi yang diraih oleh sekolah baik melalui intra maupun ekstra.
B.     Fokus Penelitian
1.      Bagaimana penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPBS) di MTSN Kediri 1?
2.      Faktor-faktor  pendukung dan penghambat dalam penerapan MPBS di MTSN Kediri 1?
3.      Bagaimanakah peran kepala sekolah dalam memberdayakan guru pada pelaksanaan MPBS di MTSN Kediri 1?


C.    Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh kesesuaian dengan fokus penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara rinci tentang :
  1. Penerapan MPBS di MTSN Kediri 1?
  2. Faktor–faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan MPBS di di MTSN Kediri 1?
  3. Upaya kepala sekolah dalam memberdayakan guru pada pelaksanaan MPBS di MTSN Kediri 1.
D.    Kegunaan Penelitian
1.      Secara teoritik, hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi pengembangan serta kemajuan ilmu pendidikan khususnya dalam masalah manajemen pendidikan.
2.      Memberi masukan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola pendidikan di MTSN Kediri 1.
3.      Bagi lembaga pendidikan, Merupakan tolak ukur sebagai upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi permasalahan pemberdayaan guru.

E.  Metodologi Penelitian
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.pendekatan kualiatatif adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati.[3]
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subyek atau satu tempat penyimpangan dokumen atau satu peristiwa tertentu.[4]
B.     Kehadiran Peneliti dan Lokasi Penelitian
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan adalah sangat penting dan diperlukan secara optimal. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus sebagai alat pengumpul data atau sebagai instrument kunci.
C.    Sumber data
Lokasi penelitian ini adalah di MTSN Kediri 1.dengan fokus peran kepala sekolah dalam memberdayakan guru pada pelaksanaan MPBS di MTSN Kediri 1. Adapaun alasan peneliti memilih lokasi di MTSN Kediri 1, karena merupakan sekolah Menengah pertama terfavorit di Kediri yang memiliki jumlah siswa yang banyak dan berkualitas, pendidik yang berkualitas, sarana prasarana yang mendukung. Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah kata-kata adanya tindakan selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.[5]
D.    Prosedur Pengumpulan data
Untuk memperolah data di lapangan dalam rangka mendeskripsikan dan menjawab permasalahan yang sedang di teliti penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu:
1.      Observasi, yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang sedang di teliti.
2.      Wawancara mendalam, yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih untuk mendapatkan informasi informasi atau keterangan.
3.      Dokumentasi, yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani misalnya data-data diperoleh melalui catatan-catatan, absensi, transkrip, buku, dan agenda, katalog, dan sebagainya.
E.     Analisis Data
Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian data sehingga dapat  ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.[6] Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan membuat gambaran dengan melalui tiga jalur, yaitu:
1.      Reduksi data
2.      Penyajian data
3.      Penarikan kesimpulan
F.     Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memenuhi keabsahan data ini ditentukan dengan kredibilitas data untuk membuktikan apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan penelitian. Maka dari itu keabsahan data atau kredibilitas data tersebut digunakan teknik:
a.       Perpanjangan keikutsertaan                     
b.      Ketekunan pengamatan
c.       Triangulasi
G.    Tahap-tahap Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan empat tahapan diantaranya:
1.      Tahapan pra kelapangan               
2.      Tahap pekerjaan lapangan
3.      Tahap analisis data
4.      Tahap penulisan laporan penelitian





DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Asmar,U. Hasama. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.
Bahanudin. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Dariyanto, Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Hamalik, Oemar. Administrasi dan Supervisi Pengembnagan Kurikulum. Jakarta: Manar Maju, 1992
Moelong, Lexy J. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika, 1997.
Muhajir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasih, 1996.
Mulyasa E, Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda Karya, 2004.
-----, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Muzayyin, Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2003
Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosda karya, 1991.
Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipata, 2000.
Sudarwan, Danim. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
------, Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2002
Suderajat, Hari. Manajemen Peningkatan Berbasis Sekolah. Bandung: Cipta Cekas Grafika, 2005.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional . Bandung: Citra Umbara, 2003.
Wijaya, Cece dan Tabrani Eusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994.


[1] Fasli Jalal dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Desentralisasi Pendidikan. Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa, 2001 ), 153
[2] Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Jakarta: Grasinda, 2003 ), 17-20
[3] Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 3
[4] Imron Arifin, Penelitian Kualitatif Dalam  Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan (Malang: Kalimashada Pers, 1996), 49-50
[5] Moleong, Metodologi Penelitian, 121
[6] Ibid, 136